Wiyoga Muhardanto

Wiyoga Muhardanto
Daerah Asal
Bandung, Jawa Barat
Profil Seniman

Wiyoga Muhardanto adalah seorang seniman patung asal Bandung yang dikenal dengan karya-karyanya yang berfokus pada isu mobilitas sosial dan memadukan metode imitasi, simulasi, dan objek sehari-hari.

Beberapa pameran yang telah diikutinya antara lain “MINI & The City di Jakarta dan Where do we go for Makan?” di Singapura (2024), serta “Mati di dalam bilik di Kuala Lumpur dan Api yang Menyambar di Bandung” (2022). Wiyoga juga berpartisipasi dalam program residensi Instinc AIR di Singapura (2024) dan Funded Residency Programme di Edinburgh Sculpture Workshop, Inggris (2020), serta aktif sebagai pembicara di berbagai lokakarya seni.

Pasang Surut Kejayaan (2024)
55 cm x 31 cm x 22 cm
Lembaran PVC, resin, serat fiber, cat akrilik, cat aerosol

Observasi yang dilakukan perupa asal Bandung, Jawa Barat, Wiyoga, membidik sebuah bangunan yang kini telah menjadi cagar budaya di Kota Pekanbaru, Riau, yaitu rumah Tuan Kadi, atau dikenal juga sebagai Rumah Singgah Sultan Siak. Secara arsitektur, rumah ini tidak memiliki kekhususan. Namun, yang menarik Wiyoga adalah bagaimana rumah ini menjadi perlintasan kekuasaan; birokrasi dan negosiasi dimasa lampau. Seperti kita ketahui, Kerajaan Siak telah berakhir dan pemangku tertinggi kerajaan Siak, Sultan Syarif Kasim II, memilih bergabung dengan negara Republik Indonesia. Dalam program residensi yang ia ikuti, Wiyoga menciptakan miniatur Rumah Tuan Kadi (Rumah Singgah Sultan Siak) untuk kemudian berkeliling Kota Pekanbaru di atas sepeda motor. Pasang Surut Kejayaan merupakan upaya Wiyoga untuk mengimajinasikan kekuasaan masa lampau yang kini telah tercabut dan berdampak pada mobilitas budaya warga Kota Pekanbaru.

Apa yang membuat kamu pertama kali tertarik dengan dunia seni rupa?

Karena melihat karya Bapak Nyoman Nuarta

Siapa atau apa yang paling memengaruhi perjalanan seni kamu?

Galeri Soemardja, FSRD - ITB

Bagaimana kamu menggambarkan identitas artistik kamu?

Berupaya untuk menyesuaikan konteks lokasi, waktu, budaya dan kebiasaan - kebiasaan warga lokal (di mana karya saya dipresentasikan).

Menurut kamu, apa peran seni dalam masyarakat?

Sebatas menggugah kesadaran, tentunya melalui bentukan artistik yang mudah dipahami masyarakat luas.

Adakah tema-tema tertentu yang sering muncul dalam karya kamu? Mengapa tema tersebut penting?

Perilaku masyarakat urban. Karena saya tinggal dan besar di perkotaan, saya ingin dinamika yang ada di tempat saya tinggal, menjadi tawaran estetik (wujud lain dari keluh kesah warga, selain melalui media sosial dan media konvensional lainnya).

Bagaimana kamu melihat relasi antara seni dan komunitas?

Keduanya memiliki kebiasaan yang berbeda, saya pikir jika keduanya disatukan dalam sebuah kolaborasi akan menghasilkan karya / proyek sebagai penengah ambisi di antara keduanya.

Proyek seni paling menarik apa yang pernah kamu ikuti/ kerjakan? (Bisa dalam berbagai aspek: topik, tantangan, dampak, dll)

Saya pikir di Baku Konek ini, karena bekerja dalam sebuah lingkup komunitas, kebiasaan saya sebagai individu seniman harus sedikit saya redam, selain itu bekerja di tengah komnunitas juga merupakan tantangan; bagaimana saya membagi waktu untuk bercengkrama, berinteraksi bahkan menjelaskan apa yang sedang saya buat secara repetitif.

Apa motivasi kamu mengikuti program Baku Konek?

Saya ingin memanfaatkan sebagai ruang eksperimentasi sekaligus ruang berbagi praktik artistik yang saya miliki, dengan tujuan berkontribusi terhadap distribusi pengetahuan seni rupa kepada warga atau komunitas di luar pulau Jawa.

Isu atau tema apa yang menjadi fokus karya kamu di program Baku Konek ini? Mengapa tema tersebut menurut kamu penting?

Kekuasaan, karena merupakan subtema dari mobilitas sosial yang saya olah, dan sangat potensial saya kembangkan sepulangnya saya dari Pekanbaru.

Apa harapan kamu dengan mengikuti program Baku Konek ini?

Memperoleh pilihan - pilihan strategi dalam berkarya, dengan mempelajari budaya lokal yang ada diluar pulau Jawa.

Apakah ada proyek, teknik, atau media seni baru yang ingin kamu eksplorasi saat program residensi ini?

Ya, teknik presentasi karya yang akan saya olah selama residensi.

Apakah ada tantangan pribadi yang dirasakan selama menjalani residensi?

Seperti yang telah saya singgung sebeumnya, bekerja di tengah komunitas merupakan tantangan, namun di sisi lain model kerja seperti ini sangat - sangat membantu dalam menemukan kemungkinan - kemungkinan baru, melaui diskusi dan interaksi.

Adakah proyek seni, ambisi, atau pencapaian jangka panjang yang ingin kamu raih?

Saya berharap masih bisa konsisten berkarya dan bekerja sebagai perupa hingga akhir hayat kelak.

Apa arti seni bagi kamu?

Seni hanya sebatas media ungkap, seperti layaknya wadah, untuk menuangkan kegelisahan dalam hati.