Nani Nurhayati
Nani Nurhayati adalah seorang seniman visual yang telah berbasis di Yogyakarta sejak 2014. Lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, ia menjadikan proses penciptaan sebagai inti dari praktik kekaryaannya, dengan fokus pada eksplorasi material temuan absurd yang diolah melalui berbagai media. Karya-karya Nani sering kali merespons isu emosional, seperti solastalgia atau rasa stres yang muncul dari krisis lahan produktif di kampung halamannya. Ia kemudian mengekspresikan emosi tersebut melalui instalasi objek temuan beton sebagai metafora puitis.
Beberapa pameran terbarunya termasuk "From The River To The Liberty" di Unicorn Young Collector Club Art Gallery, Surabaya, "Ziarah Lintas Iman" di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dan pameran tunggal "Playing Object" di ARTOTEL ARTSPACE, Yogyakarta, pada tahun 2023.
Karya instalasi Tepung-Pa-Tepung tercipta dari proses membaca “pertemuan” menjadi “temuan” dalam riset perupa asal Majalengka, Jawa Barat, Nani Nurhayati, selama mengikuti program residensi di Pekanbaru, Riau. Melalui interaksi sehari-hari dari Rumah Nonblok hingga Pasar Tradisional, Nani mencoba menyusun ingatan warga tentang kondisi ekologis setempat. “Temuan” Nani yang berupa audio dan rempah kemudian disusun menjadi karya instalasi yang komposisinya mengadopsi ritual pengobatan tradisional Melayu-Riau, Badewo Bonai, dan Tepuk Tepung Tawar, yang menggunakan beras kunyit sebagai medium penyembuhan. Nani menyajikan keduanya sebagai metafora proses pertemuan dan temuan yang saling berdialog dan menjadi penawar satu sama lain.
Apa yang membuat kamu pertama kali tertarik dengan dunia seni rupa?
Dulu sewaktu kecil karena menyenangkan lebih suka menggambar daripada belajar menulis, berhitung dan membaca. Kalau sewaktu remaja lebih karena tidak suka matematika dan sejenisnya. Kalau sekarang karena, ya hanya itu yang saya bisa. Karena seni tidak terikat dengan apapun, saya dapat menjelajahi hal apa saja melalui seni.
Siapa atau apa yang paling memengaruhi perjalanan seni kamu?
Diri dan sekitar.
Bagaimana kamu menggambarkan identitas artistik kamu?
Merespons subject matter dengan objek temuan melalui karya instalasi.
Menurut kamu, apa peran seni dalam masyarakat?
Memberikan referensi berbeda dalam mengkomunikasikan sesuatu.
Adakah tema-tema tertentu yang sering muncul dalam karya kamu? Mengapa tema tersebut penting?
Tema-tema yang berkaitan dengan wacana emosional dalam kondisi ekologis tertentu yang ditemui dalam keseharian. Karena terkadang bahasa lingkungan itu tidak hanya terekam oleh gejala alam secara geografis, tetapi juga oleh makhluk hidup di dalamnya.
Bagaimana kamu melihat relasi antara seni dan komunitas?
Menurut saya relasi antara seni dan komunitas itu sama halnya dengan bertahan hidup. Saling kelindan membangun satu sama lain.
Proyek seni paling menarik apa yang pernah kamu ikuti/ kerjakan? (Bisa dalam berbagai aspek: topik, tantangan, dampak, dll)
Proyek seni paling menarik menurut saya adalah residensi seni. Saya pernah residensi singkat dengan meriset Kampung Minapadi. Saya mengobservasi sendiri berkeliling mencari hal menarik yang bisa menjadi potensi kekaryaan. Setiap hari, pagi-pagi harus pergi ke Kaliurang untuk melihat petani bekerja. Tantangannya adalah tidak mudah bagi saya untuk riset dengan memulai obrolan agar cerita dan dialog muncul di antara proses riset artistik ini. Namun saya terus mengunjungi lokasi setiap pagi untuk mengobservasi, lama kelamaan dari bertegur sapa. Semuanya mencair dan mulai bercerita. Dari residensi itu saya menyadari bahwa saya tidak bisa sendirian.
Apa motivasi kamu mengikuti program Baku Konek?
Turut serta belajar berjejaring.
Isu atau tema apa yang menjadi fokus karya kamu di program Baku Konek ini? Mengapa tema tersebut menurut kamu penting?
Merespons kebudayaan lokal dengan pertemuan yang menjadi temuan, berdasarkan interaksi sehari-hari menjadi pelepasan ingatan bersama tentang kondisi ekologi setempat melalui pendekatan personal.
Apa harapan kamu dengan mengikuti program Baku Konek ini?
Dapat menambah dan bertukar pengetahuan untuk kebaikan bersama.
Apakah ada proyek, teknik, atau media seni baru yang ingin kamu eksplorasi saat program residensi ini?
Membuat karya yang berkelanjutan dan bekerja sama dengan komunitas atau masyarakat masih menjadi PR untuk saya. Bahan lokal dan temuan dalam pertemuan lainnya menjadi bahan eksplorasi dalam karya di program residensi ini. Belajar juga tentang teknik untuk kelistrikan kinetik dari Biro Visual Artistik sikukeluang.
Apakah ada tantangan pribadi yang dirasakan selama menjalani residensi?
Tantangan bagi saya adalah diri saya sendiri. di mana saya masih berusaha untuk berbaur. Saya memiliki kesulitan bicara dan membuka obrolan. Sehingga dalam riset ini saya lebih banyak mengunjungi pasar melihat banyak aktivitas dan interaksi. Melihat pola dan mengobservasi. Mengundang membujuk orang di sekitar untuk merespons kegiatan saya.
Adakah proyek seni, ambisi, atau pencapaian jangka panjang yang ingin kamu raih?
Saya penasaran apakah saya bisa membuat karya seni berkelanjutan
Apa arti seni bagi kamu?
Seni selalu berpihak pada kebenaran.