M. Nur Fauzi

M. Nur Fauzi
Daerah Asal
Aceh Besar, Aceh
Profil Seniman

M. Nur Fauzi adalah seniman arsitektur dan seniman grafis independen asal Aceh Besar, Aceh. Ia meraih Juara 2 dalam Sayembara Desain Maskot Pilgub Aceh 2024 dan Juara 3 Live Mural Competition 2024 yang diselenggarakan oleh My Pertamina Aceh. Pada tahun 2023, Fauzi berpartisipasi dalam Pekan Kebudayaan Nasional di Jakarta, melalui program “Tarkam A.K.A.P” dan memamerkan Sketsa Masjid Bersejarah di Gedung PFN. Selain itu, Fauzi aktif sebagai pegiat seni rupa di Komunitas Sketsa Aceh (KOSKAH) sejak 2016, komunitas yang berfokus pada mendokumentasikan sejarah melalui sketsa dan berbasis di Kota Banda Aceh.

Maen Pukul (2024)
Maen Pukul (2024)
Drawing di atas kertas

Tapak Jejeg, Jurus Keset Bacok, dan Jurus Sikut Maen Pukul adalah tiga karya drawing perupa asal Aceh, M. Nur Fauzi, yang menggambarkan jurus-jurus dalam seni pencak silat Betawi, atau “main pukul.” Fauzi mengenal seni bela diri tersebut di tengah masa residensinya di Jakarta Selatan ketika mengunjungi Kampung Bengek di Jagakarsa. Karya ini mengabadikan gerakan-gerakan dalam tiga jurus itu agar pemuda setempat dapat mempraktikkan sekaligus melestarikan seni bela diri yang nyaris punah itu, terutama karena belum ada buku pelajaran resmi tentang “maen pukul.”

Apa yang membuat kamu pertama kali tertarik dengan dunia seni rupa?

Adanya rasa ketertarikan dengan hasil karya atau sesuatu yang diciptakan sendiri, dan mempunyai makna khusus bagi yang membuatnya.

Siapa atau apa yang paling memengaruhi perjalanan seni kamu?

Keluarga, sahabat, lingkungan, dan kondisi ekonomi. Tentunya dengan mengharap ridho Allah SWT.

Bagaimana kamu menggambarkan identitas artistik kamu?

Di setiap karya memiliki cerita di dalamnya

Menurut kamu, apa peran seni dalam masyarakat?

Seni berperan sebagai cara untuk beradaptasi dalam bermasyarakat

Adakah tema-tema tertentu yang sering muncul dalam karya kamu? Mengapa tema tersebut penting?

Tema yang berkaitan dengan waktu. Karena kita tidak pernah bisa lepas dari waktu, baik masa lalu, sekarang, maupun masa yang akan datang

Bagaimana kamu melihat relasi antara seni dan komunitas?

Sangat penting untuk berjejaring dan membangun relasi, karna saya sering merasa kesepian dan membutuhkan support system, dan agar tetap "waras"

Proyek seni paling menarik apa yang pernah kamu ikuti/ kerjakan? (Bisa dalam berbagai aspek: topik, tantangan, dampak, dll)

Proyek seni yang berkaitan dengan dokumentasi arsip sejarah, contohnya proyek digitalisasi ragam hias Aceh. Lalu proyek residensi kesenian yang menghasilkan pengalaman artistik yang baru dengan berbagai permasalahan isu yang ada

Apa motivasi kamu mengikuti program Baku Konek?

Silaturahmi, berjejaring, dan mencari pengalaman artistik yang baru sekaligus belajar

Isu atau tema apa yang menjadi fokus karya kamu di program Baku Konek ini? Mengapa tema tersebut menurut kamu penting?

Pengarsipan budaya atau peninggalan sejarah. Karena saya merasa hal itu adalah sesuatu yang seharusnya tidak hilang di kehidupan kita. Meskipun akan tetap berubah seiring berjalannya waktu

Apa harapan kamu dengan mengikuti program Baku Konek ini?

Berjejaring, mendapatkan keluarga, sahabat, dan pengalaman artistik yang baru

Apakah ada proyek, teknik, atau media seni baru yang ingin kamu eksplorasi saat program residensi ini?

Saya bercita-cita ingin menjalankan sebuah sekolah yang berbasis kolektif, sangat banyak yang ingin saya pelajari, namun masih terbatas dalam hal penyampaian keinginan ini

Apakah ada tantangan pribadi yang dirasakan selama menjalani residensi?

Cara bersosialisasi, cara membangun relasi, dan cara bertahan hidup di dunia kesenian

Adakah proyek seni, ambisi, atau pencapaian jangka panjang yang ingin kamu raih?

Salah satu cita-cita saya yaitu ingin membuat suatu kolaborasi antara seni dan arsitektur agar tidak saling berselisih

Apa arti seni bagi kamu?

Bagi saya, seni adalah "cara", sebagaimana makna " Iqra' " dari intisari wahyu pertama yang diturunkan dalam Al-Qur'an, yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5