Brian Suebu
Brian Suebu adalah seniman asal Sentani, Papua, yang berfokus pada motif dan instalasi. Ia memiliki minat mendalam pada penggunaan medium kayu dan pahat, serta mengeksplorasi lukisan motif adat Sentani di atas kulit kayu. Dengan memadukan elemen tradisional dan pendekatan modern, Brian mengeksplorasi simbol dan makna budaya yang kaya dalam motif adat Sentani, serta menciptakan dimensi estetis yang unik melalui tekstur alami kulit kayu. Brian telah berpartisipasi dalam berbagai pameran, termasuk "Romiyea Phuklah" di Alyakha Art Center dan "Bholuh," sebuah proyek kolaborasi oleh Udeido Kolektif, Papuan Voices, dan Alyakha Art Center yang melibatkan sepuluh perupa muda Papua.
Menghindar Tanpa Pamit (2024)
50 cm x 25 cm x 20 cm
Kayu nangka
Karya ini menggambarkan dampak negatif dari pertumbuhan populasi manusia dan pembangunan terhadap populasi hewan. Karya ini mencerminkan rasa kehilangan dan kebingungan, seolah-olah hewan-hewan menghilang tanpa jejak. Karya ini ingin mengajak para audiens untuk merenungkan kembali dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi eksploitasi habitat alami, dan bertanggung jawab terhadap alam demi masa depan yang lebih baik bagi semua makhluk hidup.
Expresi Perasaan dan Ruang (2024)
1 m x 1 m x 1 m
Cat akrilik diatas kulit kayu
Karya ini adalah eksplorasi Brian yang baru pertama kali mengunjungi Jakarta dan merasakan perbedaan signifikan antara situasi di Sentani, kota asalnya, dengan Jakarta. Melalui lukisan ini, Brian mengekspresikan pengalaman dan perasaannya, baik alam lingkungan maupun karakter masyarakat yang ia temui di Jakarta dan membandingkannya dengan kondisi lingkungan dan manusia di Sentani.
Apa yang membuat kamu pertama kali tertarik dengan dunia seni rupa?
Pertama kali tertarik pada dunia seni karena ekspresi geraknya menarik.
Siapa atau apa yang paling memengaruhi perjalanan seni kamu?
Teman.
Bagaimana kamu menggambarkan identitas artistik kamu?
Secara pribadi, saya cenderung kreatif, bereksperimen dan lebih senang menciptakan hal-hal baru.
Menurut kamu, apa peran seni dalam masyarakat?
Peran seni dalam masyarakat yang saya sering saksikan adalah sebagai media hiburan.
Adakah tema-tema tertentu yang sering muncul dalam karya kamu? Mengapa tema tersebut penting?
Manusia dan alam.
Karena semua manusia membutuhkan alam untuk bisa bertahan hidup.
Bagaimana kamu melihat relasi antara seni dan komunitas?
Relasi antara seni dan komunitas ini adalah cara tepat untuk kita saling memperkuat identitas kita antar sesama. Boleh mengenal nilai-nilai budaya secara teratur.
Proyek seni paling menarik apa yang pernah kamu ikuti/ kerjakan? (Bisa dalam berbagai aspek: topik, tantangan, dampak, dll)
Proyek residensi seniman lukis. Ini menarik karena dalam proyek tersebut kami diberikan workshop tentang teknik garis, gores dan teknik pewarnaan. Dan kesempatan tersebut membuat saya bisa mengerti teknik melukis yang baik dan benar.
Apa motivasi kamu mengikuti program Baku Konek?
Motivasi saya adalah menggambarkan potensi yang saya miliki agar tetap hidup dan aktif. Dan berharap bisa memberikan manfaat bagi orang lain di sekitar saya.
Isu atau tema apa yang menjadi fokus karya kamu di program Baku Konek ini? Mengapa tema tersebut menurut kamu penting?
Tentang isu Lingkungan. Karena memang keberadaan manusia dan hewan saat ini ada pada lingkungan. Saya memilih isu lingkungan karena berkaitan dengan masa depan.
Apa harapan kamu dengan mengikuti program Baku Konek ini?
Saya berharap bisa mengurangi rasa malu dan dan lebih proaktif dalam berkarya demi impian dan tujuan akademik saya.
Apakah ada proyek, teknik, atau media seni baru yang ingin kamu eksplorasi saat program residensi ini?
Membuat patung 3 dimensi.
Apakah ada tantangan pribadi yang dirasakan selama menjalani residensi?
Perasaan malu, dan pendiam yang perlu saya hadapi.
Adakah proyek seni, ambisi, atau pencapaian jangka panjang yang ingin kamu raih?
Membuat studio patung dan lukis.
Apa arti seni bagi kamu?
Ungkapan jiwa yang dikeluarkan ke dalam berbagai media.