Tentang Program
Lab Indonesiana: baku konek
Program residensi - di mana seniman bermukim dalam periode tertentu di sebuah tempat untuk berkarya - dalam medan seni rupa sudah cukup dikenal sebagai cara untuk memperkaya pengalaman artistik seniman dengan berada di konteks sosial budaya dan lingkungan yang berbeda. Namun, kebanyakan program residensi seniman masih sangat memusat pada posisi atau diri seniman saja, bukan pada relasi antara seniman, tuan rumah, dan lingkungan atau warga di lingkungan sekitar di mana residensi berada. Selain itu di Indonesia, residensi masih sering berorientasi pada sudut pandang memperkaya pengalaman sosial dan personal yang di lakukan di luar negeri bukan di Indonesia.
Dengan latar gagasan mendorong seniman untuk mempunyai kepekaan, peran dan keterlibatan di masyarakat dan lingkungan melalui praktek artistiknya. Itu sebabnya program residensi bagi perupa Indonesia di dalam negeri yang berkelanjutan dan berakar pada keragaman konteks lokal sangat dibutuhkan. Ini juga perlu diimbangi dengan program berkelanjutan agar gagasan dan capaian artistik seniman bisa meluas.
Penguatan Konteks Lokal dalam Eksplorasi seni
Tahun ini ruangrupa bersama Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK) melalui program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya menyelenggarakan Baku Konek, sebuah program yang berusaha mendorong keterlibatan seniman dengan lingkungan dan masyarakat melalui eksplorasi-eksplorasi temuan artistik baru dengan format kolaborasi.
Program residensi ini mencakup banyak hal yang dibutuhkan perupa untuk menemukan posisi dan peran strategisnya dalam konteks lokal dan global. Tidak hanya sebagai seniman, tetapi juga sebagai pelaku aktif dalam ekosistem seni (rupa) dan budaya.
Bekerjasama dengan simpul-simpul ekosistem seni lokal, Baku Konek dimaksudkan menjadi ajang pertukaran pengetahuan, pengalaman, serta belajar menemukan, mengamati, dan mengambil peran dalam isu sosial penting terkini seperti isu lingkungan, ekonomi berkelanjutan, budaya lokal, dan sebagainya.
Baku Konek: Saling terhubung menjalin koneksi
Nama program residensi seni Baku Konek lahir saat proses riset berlangsung bersama beberapa kolektif seni yang akan menjadi kolaborator di program ini.
Kata ‘baku’ sendiri memiliki arti kata sifat ‘saling’, sementara konek berasal dari kata ‘koneksi’. Sehingga, Baku Konek bisa diartikan sebagai upaya untuk menjalin koneksi demi memperkaya pengalaman sosial dan personal antar berbagai pihak yang terlibat, mulai dari seniman, kolektif seni sebagai kolaborator, hingga masyarakat dan komunitas sosial di sekitarnya.
Baku Konek berkolaborasi dengan 11 ruang, kolektif dan komunitas di Indonesia dengan keragaman konteks sosial budaya dan geografis; baik urban, rural, pegunungan, hutan, pesisir dll.
Program Baku Konek terbuka untuk seluruh perupa Indonesia selama 5 minggu, yakni pada 16 Agustus -20 September 2024.
Selama program Baku Konek, para seniman akan bertukar pikiran dan mendapatkan materi dari kurator, peneliti, praktisi, hingga sesama seniman Indonesia dan internasional dalam format diskusi, lokakarya, dan lainnya.
Di akhir program, para seniman berkesempatan untuk mengembangkan dan memamerkan karyanya di ajang seni rupa.
Proses Seleksi
Tentang MTN
Manajemen Talenta Nasional (MTN) merupakan salah satu program pemerintah untuk mempersiapkan generasi emas yang berkualitas dan mampu bersaing secara nasional dan global. MTN berfokus pada tiga bidang, yaitu riset dan inovasi, seni budaya, dan olahraga.
Dalam konteks seni budaya, Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (Direktorat PTLK) dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek mendapatkan amanat untuk menjadi bagian dari MTN bidang seni budaya.
Lingkup MTN bidang seni budaya difokuskan pada 5 bidang yang tediri dari: (a) seni rupa & kriya (b) seni pertunjukkan & teater, (c) musik, (d) film, dan (e) Bahasa & sastra.
MTN Seni Budaya (MTN SB) dibangun berdasarkan 4 pilar utama yakni edukasional, regenerasional; ekonomi, dan internasionalisasi.
Program ini hadir karena adanya urgensi untuk regenerasi talenta seni budaya melalui ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan.
Beberapa langkah percepatan yang dilakukan demi mencapai keberlanjutan tersebut melalui MTN Lab, Konsorsium Festival, MTN International Hub, dan Anugerah Seni Budaya dari Indonesia untuk dunia.
Secara spesifik, MTN Lab merupakan program regenerasi atau pembibitan, pengembangan, dan penguatan talenta dalam sisi artistik melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, residensi hingga penelitian.
Kolaborator Program
Sebelas kolektif seni yang tersebar di 10 provinsi di Indonesia akan mewadahi para perupa dan kolektif seni yang melakukan program “Baku Konek” selama lima minggu sebagai kolaborator program. Kesebelas kolektif tersebut berasal dari konteks lokasi/geografis dan sosial kultural yang beragam; urban, rural, perkebunan, hutan, pesisir, dll.
Masing-masing kolaborator berpengalaman dan menguasai pengetahuan kontekstual serta isu sosial yang terdapat di daerahnya masing masing. Kolaborator program Baku Konek berperan sebagai mitra kerjasama bagi perupa dalam proses artistik, riset, dan produksi karya atau proyek seni.
Syarat & Ketentuan Pendaftaran
- Warga Negara Indonesia
- Usia minimal 23 tahun dan maksimal 40 tahun per tanggal 1 Juli 2024
- Memiliki pengalaman berkarya minimal 3 tahun
- Saat ini berdomisili di Indonesia
- Berkomitmen mengikuti program Lab Indonesiana: Baku Konek selama 5 minggu penuh
FAQ
Seniman dengan karya lintas teknik atau medium yang mengembangkan praktik artistik dengan melibatkan isu lingkungan dan masyarakat.
Program Baku Konek terbuka untuk seniman individu maupun kolektif. Namun, hanya dua orang perwakilan dari kolektif seni yang bisa mendaftar dan mengikuti program ini.
Program akan berlangsung selama 5 minggu, dari 16 Agustus - 20 September 2024.
Baku Konek bisa diikuti secara gratis tanpa biaya apapun. Yuk, daftar sekarang di bakukonek.ruangrupa.id/pendaftaran!
Selama mengikuti program, seniman akan mendapatkan tunjangan harian, biaya produksi karya, biaya transportasi (lokal dan antar kota), serta akomodasi atau tempat tinggal di masing-masing kolaborator program.
Pada akhir program, karya-karya seniman terpilih akan dipamerkan bersama di Jakarta Biennale pada Oktober 2024.
Program ini inklusif dan terbuka juga untuk kawan-kawan seniman berkebutuhan khusus. Pastikan untuk melengkapi informasi ini saat mengisi formulir pendaftaran.